Custom Search

Dua Kalimat Syahadat

Love For All Hatred For None

Hz Mirza Masroor Ahmad

Love for All Hatred For None

Baitul Futuh

Love For All Hatred For None

Al Quran

Love For All Hatred For None

I Love Islam

Love For All Hatred For None

Jumat, 18 Oktober 2013

Khalifah Ahmadiyah Mirza Masroor Ahmad Berkunjung ke Australia

PEMIMPIN komunitas Ahmadiyah, Mirza Masroor Ahmad, berkunjung ke Australia dan berharap untuk menyoroti penindasan terhadap para pengikutnya di Pakistan.

Pemimpin global komunitas Ahmadiyah itu berharap, kunjungannya ke Australia akan membantu menyoroti penindasan terhadap para pengikutnya di negaranya, Pakistan. Mirza Masroor Ahmad, yang hidup dalam pengasingan di London, sedang berkunjung ke Australia dan kemudian akan ke Selandia Baru dan Jepang.

Gubernur Ganjar Pranowo Tidak Melarang Ahmadiyah di Jateng

SEMARANG — GUBERNUR Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan tidak akan melarang keberadaan organisasi keagamaan Ahmadiyah di Provinsi Jateng.
“Kalau [Ahmadiyah] dianggap orang menyimpang tidak harus dibubarkan, tetapi dibina,” katanya saat menerima audiensi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng periode 2013-2018 di Kantor Gubernuran Jl Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (17/10/2013).

Ahmadiyah Ingin Luruskan Kesalahpahaman di Ruang Publik

PEMAHAMAN yang salah ini mengakibatkan banyak kesimpang siuran soal Ahmadiyah. Sedikit banyak persoalan ini membuat Ahmadyah terkendala untuk berperan aktif di ruang publik.

Ahmadiyah, lanjut Basit, seperti layaknya warga negara lainnya ingin berkontribusi dan berperan aktif di masyarakat sesuai motto Ahmadiyah taat kepada Allah, taat kepada Rasulullah dan taat kepada konstitusi Indonesia.

Ahmadiyah Jamaah Empat Pilar

JAKARTA, 17 Oktober 2013, hari yang panas terutama di komplek gedung DPR MPR RI dan sekitarnya. Di dalam Ruang Komisi III DPR RI sedang berlangsung fit and proper bagi calon Kepala Polisi RI, Jendral Polisi Sutarman. Di halaman ada demo kecil yang ikut meramaikan suasana.

Namun berbeda suasananya di Gedung Nusantara III lantai 9 Ruang Pimpinan MPR RI, di sana suasana bersahabat lahir ketika Bapak Sidharto Danusubroto, Ketua MPR RI menerima rombongan Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang dipimpin langsung Amir Nasional, Maulana Haji Abdul Basith-Shaheed. Rombongan dikawal oleh sahabat Ahmadiyah, mantan staf khusus Ketua MPR RI Zuhairi Misrawi. Rombongan bersebelas dan dua di antaranya berasalah dari Lajnah Imaillah.

Kamis, 10 Oktober 2013

Apakah Ahmadiyah Membajak Al-Quran?

Amin Jamaluddin, seorang aktifis Islam radikal dari LPPI menuduh bahwa Ahmadiyah telah membajak Al-Qur’an dan mengacak-acaknya. Bagi seorang Muslim yang beriman kepada Al-Qur’an, khusunya Surah Al-Hijr ayat 9 maka sudah semestinya tuduhan semacam itu tidak harus dikemukakan, apalagi dipergunakan untuk membakar emosi kaum Muslimin agar terhasut dan tertipu sehingga mau menyerang Ahmadiyah yang nota bene sama-sama Muslim. Apa mungkin Ahmadiyah atau siapapun dan dari kelompok apapun mampu membajak dan mengacak-acak Al-Qur’an? Bukankah Allah Ta’ala, telah berjanji:

Ahmadiyah Versi MUI vs Ahmadiyah Versi Ahmadiyah

Harus diakui, di Indonesia, ada dua versi Ahmadiyah, yaitu Ahmadiyah versi MUI dan Ahmadiyah versi Ahmadiyah.

Ahmadiyah yang berkembang dalam wacana publik, 99%-nya adalah Ahmadiyah versi MUI, sisanya 1% adalah Ahmadiyah versi Ahmadiyah.

Ahmadiyah versi MUI; tidak meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi yang terakhir (khaataman-Nabiyyin), Kitab Sucinya bukan Al-Quran tapi Tadzkirah, Syahadatnya bukan dua kalimah tapi tiga kalimah (KH Amidhan dalam dilaog di Metro TV), naik hajinya bukan ke Mekkah tapi ke Qadian, dll.

Jumat, 04 Oktober 2013

Muslim Pertama Peraih Nobel Fisika

ZAMAN kegemilangan ilmu di dunia Islam melahirkan banyak tokoh. Tokoh-tokoh ini tidak hanya menjadi mercusuar di dunia Islam, namun menjadi obor penerang bagi dunia Barat yang masih dalam zaman kegelapan (dark age). Sebut saja, Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Mulla Sadra adalah sekian dari ilmuwan-ilmuwan Islam yang begitu cemerlang. Karya-karyanya tidak saja menjadi rujukan di masanya, bahkan di masa sekarang pun teori atau pemikiran mereka masih menjadi rujukan.

Kamis, 03 Oktober 2013

Pengalaman Guru Besar UIN Alauddin Makassar Bertemu Dengan Khalifah Ahmadiyah

Sebuah Mimpi dari Singapura
Awan hitam yang cukup tebal menyelimuti Bandar Udara Changi, Singapura. Kaca jendela pesawat AirAsia tampak basah. Setelah terbang sekitar dua setengah jam dari Makassar, pesawat mendarat dengan baik. Pak Ibnu Sidi Umar, tokoh dan aktifis Ahmadiyah, bersama putranya, Budiman yang kuliah di Singapura, menjemput saya dan isteri di pintu keluar bandara.
 
Tak lama kemudian diantar oleh Budiman. Mobil melaju menembus hujan yang mengguyur Singapura menuju Hotel "V" di kawasan Lavendar. Di hotel, sudah ada Pak Anis Ahmad dan isteri, orang Ahmadiyah Jakarta, menunggu dan mengurus kamar kami. Bukan hanya kami, tapi puluhan kalau tidak ratusan tamu undangan dari Indonesia juga ditempatkan di hotel tersebut.