Custom Search

Selasa, 23 Juli 2013

Syahadat Ahmadiyah

Jamaah Ahmadiyah adalah Islam, oleh karena itu syahadatnya pun tentu lah sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
Rukun Islam yang pertama ialah mengucapkan Dua Kalimah Syahadat. Sebagaimana Allah Ta’aala berfirman dalam Al Qur-an :





Artinya : “ Allah memberi kesaksian bahwa sesungguhnya tiada Sembahan selain Dia dan  Malaikat-Malaikat dan orang-orang berilmu,berpegang teguh pada keadilan; tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.(QS Ali 'Imran [3]: 19)

Begitu juga Rasulullah saw bersabda :



Artinya: Dari ‘Umar bin Khattab r.a berkata:“Tatkala kami tengah duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Hingga dia duduk mendekati Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasalam lalu menyandarkan lututnya pada lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya pada paha beliau, kemudian dia bertanya, “Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam menjawab, Islam Ialah :”Engkou bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah jika kamu mampu bepergian kepadanya.” (HR Bukhari dan Muslim Kitab Iman)

Demikian juga Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad ‘alaihissalaam bersabda : “Diriku yang lemah telah diutus ke dunia untuk menyampaikan pesan Tuhan dan menyatakan bahwa di antara semua agama yang ada saat ini satu-satunya yang benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan adalah yang dikemukakan oleh Al-Quran dan Laa ilaaha illallaahu Muhammadur Rasuulullaah – Tidak ada tuhan, kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah adalah pintu untuk memasuki Rumah Keselamatan.” (Malfuzhat, Vol. II, hal. 132, Cet. Add. Nazhir Isyaat 1984)

“Siapakah yang memperoleh keselamatan ? Ialah dia yang berkeyakinan bahwa Tuhan benar-benar ada, dan bahwa Muhammad s.a.w. adalah juru syafaat yang menjadi penengah antara Tuhan dan seluruh makhluk, bahwa dibawah bentangan langit ini tidak ada Rasul lain semartabat dengan beliau. (Bahtera Nuh, Edisi ke 5, hal 21, JemaatAhmadiyah Indonesia 1997)
Sumber link : Website resmi Ahmadiyah Indonesia